MAKALAH
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar
Bimbingan dan Konseling
Disusun
oleh :
Wulan
Sova Aulia     (1422071)
PROGRAM
STUDI  BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya, segala puji milik Allah SWT, telah
memberikan setitik embun hikmah bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Shalawat
dan salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi sebab
terlepasnya segala belenggu, hilangnya kesusahan, terpenuhinya segala
kebutuhan, tercapainya segala sesuatu yang di cita-citakan dengan berkat
keagungan dan kemuliaan-Nya.
Alhamdulillah, dengan taufiq dan hidayah-Nya makalah
ini bisa terselesaikan, dengan harapan untuk bisa menambah wawasan bagi siapa
saja yang membaca makalah ini.
Isi makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami  mohon ma’af 
yang  sebesar-besarnya. Dan saya
mengharapkan saran serta keritikannya dari pembaca.
Tak lupa, ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu  yang telah membimbing kami dalam terselesaikannya
makalah ini.
Hanya kepada Allah kami memohon pertolongan semoga
usaha yang tak seberapa ini bermanfa’at khususnya bagi kami dan umumnya bagi
kita semua. Aaamin
Yogyakarta,  28 September 2014
                                                                                                                  Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 
       I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3.  Tujuan Masalah.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.   Asas – Asas Bimbingan dan
Konseling............................................................... 2
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan.......................................................................................................... 5
3.2.Saran................................................................................................................... 5
DAFTAR  PUSTAKA............................................................................................. 6
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.  LATAR
BELAKANG
Penyelenggaraan layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan
konseling
selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan
pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas
bimbingan. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan
lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan
dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau
mengaburkan hasil layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling itu sendiri.
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa
dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila
asas-asas ini  tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan
bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau bahkan
terhenti sama sekali.
1.2.  RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka perlu kiranya penulis merumuskan permasalahan yang
akan ditulis agar pembahasan sesuai dengan yang diharapkan, adapun rumusan
masalah dalam permasalahan ini adalah :
·     
Apa asas - asas yang diterapkan dalam Bimbingan dan
Konseling ?
1.3.  TUJUAN
MASALAH
       Dalam setiap tindakan yang dilakukan
seseorang, tujuan akhir merupakan  pokok
yang menjadi target tindakan itu sendiri, begitu pula dalam penulisan makalah
ini selayaknya mempunyai tujuan yang jelas agar tidak terkesan main-main, maka
dalam penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai adalah :
·      Untuk mengetahui asas - asas yang
diterapkan dalam Bimbingan dan Konseling.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.       
ASAS – ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
            Pelayanan bimbingan dan konseling
adalah pekerjaan profesional. Sesuai dengan makna uraian pemahaman, penanganan
dan penyikapan yang meliputi unsur kognisi,afeksi dan perlakuan konselor
terhadap kasus. Pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti
kaidah – kaidah yang menjamin efesiensi dan efektivitas proses dan lainnya.
Kaidah – kaidah  tersebut berdasarkan
atas tuntunan keilmuan layanan di satu segi , antara lain layanan harus
didasarkan atas data dan tingkat perkembangan klien serta tuntutan optimalisasi
proses penyelenggaraan layanan dari segi lain yaitu suasana konseling ditandai
adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan,keterbukaan serta berbagai
sumber daya yang perlu diaktifkan.
            Dalam penyelenggaraannya pelayanan
bimbingan dan konseling kaidah - kaidah tersebut dikenal dengan asas – asas
bimbingan konseling. Adapun asas – asas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Asas kerahasiaan, yaitu asas BK
yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang klienyang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini Konselor berkewajiban penuh
memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiannya
benar-benar terjamin. Contoh: klienmemiliki masalah telah diperkosa, rahasia
ini harus dijaga oleh konselor dan tidak boleh sampai bocor.
b. Asas kesukarelaan, yaitu asas BK
yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien mengikuti/menjalankan
layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Dalam hal ini konselor berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Contoh: kliensakit hati
karena dikirim oleh waka kesiswaan ke BK, dalam hal ini klienmasih dalam
keadaan terpaksa, dan sebisa mungkin sebelum proses konseling klienini harus sukarela
dulu mau di konseling, tidak boleh terpaksa. Konselornya pun harus sukarela.
c. Asas keterbukaan, yaitu asas BK
yang menghendaki agar klienyang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap
terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar
yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini konselor berkewajiban
mengembangkan keterbukaan klien. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri klien yang
menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar klien dapat terbuka, konselor terlebih
dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.  contoh: klien yang
punya masalah teraniaya harus jujur mengatakan bahwa dia teraniaya tidak
berbohong mengalami masalah lain.
d. Asas kegiatan, yaitu asas BK yang
menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif
di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan BK. Dalam hal ini konselor perlu
mendorong klienuntuk aktif dalam setiap
layanan/kegiatan BK yang diperuntukkan
baginya. Contoh: klien aktif menjawab pertanyaan dari konselor, melaksanakan
konseling dengan aktif, dan klien melaksanakan hasil konseling
e. Asas kemandirian, yaitu asas BK
yang menunjuk pada tujuan umum BK, yaitu: klien sebagai sasaran layanan BK
diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan
menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri. Konselor hendaknya mampu mengarahkan layanan BK
yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian klien. Contoh: klien yang
mengalami masalah broken home, setelah proses konseling dapat mengatasi
masalahnya sendiri, bisa mengambil keputusan, apa yang harus dia lakukan, dapat
mengenal lingkungan, dst.
f. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan
menghendaki agar obyek sasaran layanan BK ialah permasalahan klien dalam
kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa
lampau dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang
dapat diperbuat sekarang. Contoh: misal klien saat ini mengalami masalah
kesulitan belajar, ya masalah klien sekaranglah yang dibahas kesulitan belajar bukan
menyelesaikan masalah klien yang telah lampau.
g. Asas kedinamisan, yaitu asas BK
yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli) yang sama
kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke
waktu. Contoh: klien yang mengalami masalah sering tidur saat pelajaran,
setelah proses konseling, klien dapat berubah kearah yang lebih baik. (tidak
lagi tidur di kelas)
h. Asas keterpaduan, yaitu asas BK
yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan BK, baik yang dilakukan
oleh konselor maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpaduan. Untuk
kerjasama antara konselor dan pihak - pihak yang berperan dalam 
penyelenggaraan pelayanan BK perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap
layanan/kegiatan BK itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Contoh: 
memadukan lingkungan, keluarga, pergaulan klien dengan masalahnya.
i. Asas kenormatifan, yaitu asas BK
yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak
boleh bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma
agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang
berlaku. Layanan dan kegiatan BK harus dapat meningkatkan kemampuan klien
memahami, menghayati, dan mengamalkan norma-norma tersebut. Contoh: jika
dilingkungan klien tidak melarang berboncengan dengan lawan jenis, maka
pelayanan bimbingan konseling tidak boleh melarang hal itu.
j. Asas keahlian, yaitu asas BK yang
menghendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Keprofesionalan konselor harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan BK. Contoh: konselor adalah
konselor ahli(lulusan S1, S2, S3 bimbingan konseling).
k. Asas alih tangan, yaitu asas BK
yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan klien mengalih tangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih
tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain, selain juga dapat
mengalih tanagankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan ahli-ahli
lain. Contoh: seseorang yang mengalami masalah kriminal,diserahkan ke
kepolisian tidak dibina oleh konselor lagi.
l.Asas tut wuri handayani, yaitu asas
BK yang menghendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan
suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan,
memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien
untuk maju. Segenap asas perlu diselenggarakan secara terpadu dan tepat waktu
yang satu tidak perlu didahulukan atau dikemudiankan dari yang lain. Contoh:
konselor dimata pihak sekolah adalah contoh teladan yang baik, yang bisa ditiru
oleh siswa.
BAB
III
PENUTUP
3.1.       
KESIMPULAN
Dari keseluruhan pembahasan tulisan
ini, maka asas –asas Bimbingan dan Konseling diringkas sebagai berikut:
a.      
Asas
Kerahasiaan
b.     
Asas
Kesukarelaan
c.      
Asas
Keterbukaan
d.     
Asas
Kekinian
e.      
Asas
Kemandirian
f.       
Asas
Kegiatan
g.      
Asas
Kedinamisan
h.      
Asas
Keterpaduan
i.        
Asas
Kenormatifan
j.       
Asas
keahlian
k.     
Asas
Alih Tangan
l.        
Asas
Tut Wuri Handayani
 Asas – asas tersebut harus diikuti dan
diselenggarakan dengan baik. Serta diharapkan proses pelayanan mengarah pada
pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas –asas itu diabaikan
atau dilanggar dikhawatirkan kegiatan yang terlaksan justru berlawanan dengan
tujuan bimbingan dan konseling bvhkan dapat merugikan orang yang terlibat dalam
layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
3.2.  
 SARAN 
Dengan
ditulisnya makalah ini penulis mengharap agar bermanfaat bagi penulis, pembaca,
masyarakat, lembaga. Serta penulis mengharapkan kepada seluruh pemerhati
pendidikan dan seluruh pembaca yang budiman kritik konstruktif demi kepentingan
kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar