Minggu, 14 Desember 2014

asas Bimbingan dan Konseling

MAKALAH
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Bimbingan dan Konseling










Disusun oleh :
Wulan Sova Aulia     (1422071)




PROGRAM STUDI  BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya, segala puji milik Allah SWT, telah memberikan setitik embun hikmah bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi sebab terlepasnya segala belenggu, hilangnya kesusahan, terpenuhinya segala kebutuhan, tercapainya segala sesuatu yang di cita-citakan dengan berkat keagungan dan kemuliaan-Nya.
Alhamdulillah, dengan taufiq dan hidayah-Nya makalah ini bisa terselesaikan, dengan harapan untuk bisa menambah wawasan bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
Isi makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami  mohon ma’af  yang  sebesar-besarnya. Dan saya mengharapkan saran serta keritikannya dari pembaca.
Tak lupa, ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu  yang telah membimbing kami dalam terselesaikannya makalah ini.
Hanya kepada Allah kami memohon pertolongan semoga usaha yang tak seberapa ini bermanfa’at khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Aaamin




Yogyakarta,  28 September 2014
                                                                                                                  Penyusun








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................        I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3.  Tujuan Masalah.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.   Asas – Asas Bimbingan dan Konseling............................................................... 2

BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan.......................................................................................................... 5
3.2.Saran................................................................................................................... 5

DAFTAR  PUSTAKA............................................................................................. 6



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling itu sendiri.
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini  tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau bahkan terhenti sama sekali.
1.2.  RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu kiranya penulis merumuskan permasalahan yang akan ditulis agar pembahasan sesuai dengan yang diharapkan, adapun rumusan masalah dalam permasalahan ini adalah :

·      Apa asas - asas yang diterapkan dalam Bimbingan dan Konseling ?

1.3.  TUJUAN MASALAH
       Dalam setiap tindakan yang dilakukan seseorang, tujuan akhir merupakan  pokok yang menjadi target tindakan itu sendiri, begitu pula dalam penulisan makalah ini selayaknya mempunyai tujuan yang jelas agar tidak terkesan main-main, maka dalam penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai adalah :
·      Untuk mengetahui asas - asas yang diterapkan dalam Bimbingan dan Konseling.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1.        ASAS – ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

            Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Sesuai dengan makna uraian pemahaman, penanganan dan penyikapan yang meliputi unsur kognisi,afeksi dan perlakuan konselor terhadap kasus. Pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah – kaidah yang menjamin efesiensi dan efektivitas proses dan lainnya. Kaidah – kaidah  tersebut berdasarkan atas tuntunan keilmuan layanan di satu segi , antara lain layanan harus didasarkan atas data dan tingkat perkembangan klien serta tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan dari segi lain yaitu suasana konseling ditandai adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan,keterbukaan serta berbagai sumber daya yang perlu diaktifkan.
            Dalam penyelenggaraannya pelayanan bimbingan dan konseling kaidah - kaidah tersebut dikenal dengan asas – asas bimbingan konseling. Adapun asas – asas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Asas kerahasiaan, yaitu asas BK yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang klienyang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini Konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiannya benar-benar terjamin. Contoh: klienmemiliki masalah telah diperkosa, rahasia ini harus dijaga oleh konselor dan tidak boleh sampai bocor.
b. Asas kesukarelaan, yaitu asas BK yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien mengikuti/menjalankan layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Dalam hal ini konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Contoh: kliensakit hati karena dikirim oleh waka kesiswaan ke BK, dalam hal ini klienmasih dalam keadaan terpaksa, dan sebisa mungkin sebelum proses konseling klienini harus sukarela dulu mau di konseling, tidak boleh terpaksa. Konselornya pun harus sukarela.
c. Asas keterbukaan, yaitu asas BK yang menghendaki agar klienyang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan klien. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri klien yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar klien dapat terbuka, konselor terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.  contoh: klien yang punya masalah teraniaya harus jujur mengatakan bahwa dia teraniaya tidak berbohong mengalami masalah lain.
d. Asas kegiatan, yaitu asas BK yang menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan BK. Dalam hal ini konselor perlu mendorong klienuntuk aktif dalam setiap
layanan/kegiatan BK yang diperuntukkan baginya. Contoh: klien aktif menjawab pertanyaan dari konselor, melaksanakan konseling dengan aktif, dan klien melaksanakan hasil konseling
e. Asas kemandirian, yaitu asas BK yang menunjuk pada tujuan umum BK, yaitu: klien sebagai sasaran layanan BK diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Konselor hendaknya mampu mengarahkan layanan BK yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian klien. Contoh: klien yang mengalami masalah broken home, setelah proses konseling dapat mengatasi masalahnya sendiri, bisa mengambil keputusan, apa yang harus dia lakukan, dapat mengenal lingkungan, dst.
f. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan menghendaki agar obyek sasaran layanan BK ialah permasalahan klien dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lampau dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang. Contoh: misal klien saat ini mengalami masalah kesulitan belajar, ya masalah klien sekaranglah yang dibahas kesulitan belajar bukan menyelesaikan masalah klien yang telah lampau.
g. Asas kedinamisan, yaitu asas BK yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. Contoh: klien yang mengalami masalah sering tidur saat pelajaran, setelah proses konseling, klien dapat berubah kearah yang lebih baik. (tidak lagi tidur di kelas)
h. Asas keterpaduan, yaitu asas BK yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan BK, baik yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpaduan. Untuk kerjasama antara konselor dan pihak - pihak yang berperan dalam  penyelenggaraan pelayanan BK perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan BK itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Contoh:  memadukan lingkungan, keluarga, pergaulan klien dengan masalahnya.
i. Asas kenormatifan, yaitu asas BK yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Layanan dan kegiatan BK harus dapat meningkatkan kemampuan klien memahami, menghayati, dan mengamalkan norma-norma tersebut. Contoh: jika dilingkungan klien tidak melarang berboncengan dengan lawan jenis, maka pelayanan bimbingan konseling tidak boleh melarang hal itu.
j. Asas keahlian, yaitu asas BK yang menghendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Keprofesionalan konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan BK. Contoh: konselor adalah konselor ahli(lulusan S1, S2, S3 bimbingan konseling).
k. Asas alih tangan, yaitu asas BK yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan klien mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain, selain juga dapat mengalih tanagankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan ahli-ahli lain. Contoh: seseorang yang mengalami masalah kriminal,diserahkan ke kepolisian tidak dibina oleh konselor lagi.
l.Asas tut wuri handayani, yaitu asas BK yang menghendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien untuk maju. Segenap asas perlu diselenggarakan secara terpadu dan tepat waktu yang satu tidak perlu didahulukan atau dikemudiankan dari yang lain. Contoh: konselor dimata pihak sekolah adalah contoh teladan yang baik, yang bisa ditiru oleh siswa.


BAB III
PENUTUP
3.1.        KESIMPULAN
Dari keseluruhan pembahasan tulisan ini, maka asas –asas Bimbingan dan Konseling diringkas sebagai berikut:
a.       Asas Kerahasiaan
b.      Asas Kesukarelaan
c.       Asas Keterbukaan
d.      Asas Kekinian
e.       Asas Kemandirian
f.        Asas Kegiatan
g.       Asas Kedinamisan
h.       Asas Keterpaduan
i.         Asas Kenormatifan
j.        Asas keahlian
k.      Asas Alih Tangan
l.         Asas Tut Wuri Handayani
 Asas – asas tersebut harus diikuti dan diselenggarakan dengan baik. Serta diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas –asas itu diabaikan atau dilanggar dikhawatirkan kegiatan yang terlaksan justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling bvhkan dapat merugikan orang yang terlibat dalam layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
3.2.    SARAN
Dengan ditulisnya makalah ini penulis mengharap agar bermanfaat bagi penulis, pembaca, masyarakat, lembaga. Serta penulis mengharapkan kepada seluruh pemerhati pendidikan dan seluruh pembaca yang budiman kritik konstruktif demi kepentingan kita bersama.






DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar